Selasa, 9 September 2008

DARI SEBERANG...


Dari Atheis Hingga Manifesto Khalifatullah

Akhdiat Karta Mihardja (94) pengarang novel Atheis (1949), yang ternyata juga pernah menjadi dosen UI (1956 – 1961), kembali hadir di Kampus FIB Kampus Depok hari Jumat (10/06) untuk mendiskusikan karya paling mutahirnya berjudul Manifesto Khalifatullah (2005). Akhdiat yang lebih suka dipanggil Aki ini, merupakan salah satu ikon sastra Indonesia. Kelebihan dari Akhdiat menurut Sapardi Djoko Damono, adalah pada saat novel Atheis diluncurkan itu, dalam usia yang cukup belia dia telah berhasil mengemukakan suatu pemikiran yang barangkali belum terlintas dalam pikiran orang Indonesia pada umumnya. Kelebihan lainnya adalah dalam usia yang sudah uzur masih bisa menghasilkan suatu karya Kispan (kisah panjang) religius “Manisfesto Khalifatullah”. Dimana buku tersebut ditulis dalam keadaan mata penulisnya nyaris buta.


Akhdiat Karta Mihardja lahir di Cibatu Garut Jawa Barat 6 Maret 1911. Dibesarkan dalam lingkungan keluarga Islam tradisonal yang taat (pesantren). Kemudian sekolah dalam lingkungan pendidikan Barat serta belajar kebudayaan Barat melalui bahasa sumbernya. Novel Atheis merupakan sebuah novel yang menjadi salah satu monumen penting dalam sejarah Sastra Indonesia. Karya-karya lainnya yaitu Bentrokan dalam Asrama (1952), antologi cerpen Keretakan dan Ketegangan (1956) yang mendapat hadiah sastra BMKM 1957, drama satu babak Pak Dullah in Extremis (1957), Kesan dan Kenangan (1960) sebuah kumpulan kisah perjalanan, novel kaleidoskop Debu Cinta Bertebaran (1973;2004), antologi cerpen Belitan Nasib (1975), antologi cerpen Pembunuh dan anjing Hitam (1975), kumpulan dongeng lucu Si Kabayan Manusia Lucu (1997) dan sebuah novel gagasan berjudul Manifesto Khalifatullah (2005).

Selain pernah menjadi redaktur Balai Pustaka dan sejumlah majalah dan Surat Kabar, pernah menjadi dosen di Fakultas Sastra UI (sekarang FIB) dari tahun 1956 hingga 1961. Sejak tahun 1961 mengajar dan tinggal di Australia. Pada tahun 1970 memperoleh Anugerah Seni dari Pemerintah Indonesia. Dalam usianya yang semakin senja Akhdiat K Mihardja lebih banyak tinggal di Australia.


dipetik dari laman http://www.ui.edu/post/dari-atheis-hingga-manifesto-khalifatullah-id.html?UI=4cd24e0857aa5dab10977a830558edaa

Tiada ulasan: