Selasa, 9 September 2008

PUISI- PUISI PILIHAN

ABU AHMAD AL BANAHSAN

AKU NEPAL DI SINI


Atas slogan ‘ Saya Yang Menurut Perintah’

jadikan diri ini seperti masih dijajah

Dijemput secara rasmi

adalah tiket penyiksaan diri

demi masa depan dalam lingkaran

bergelar ’ orang kerajaan’

kubawa keluargaku derita sama

untuk jaminan nanti yang belum pasti

dengan gaji sekelumit ini

berjuang di negeri orang

telahi jadikan aku

seorang Nepal di negaraku sendiri.




SAJALI MOHAMMAD

DI WAJAH MONITOR


diwajah monitor

kucantum huruf-huruf

menjadi perkataan

perkataan menjadi ayat


di wajah monitor

menjelma wajah ayu

dengan senyumannya

melirik kearahku

wajahnya dan wajahku

bertemu


jejariku semakin cepat dan ligat

mematuhi arahan mindaku

menurun sketsa yang

mencalar keputihan

warna monitor

dengan bicara-bicara dan arca cinta

mencari dan mencari akan kewajaran

ketecalaran percambahan rasa


ARMIZA NILA

MARHABAN YA RAMADHAN


Ramadhan

hadirmu dinanti

setiap yang mengejar Illahi

mencintai riuh suara bilal

sambut makmum

fasih tanpa letih imam

di saf-saf musolla

dan masjid dari tatah berlian

ukir kayu

baru dan lama


Ramadhan

daku laksana bayi yang lahir baru

janjimu pada ummat

setia memohon ampun dosa-noda lalu

merunduk hatinya

mengosong enjin

yang berputar tanpa henti

menjalankan amanah insan


Ramadhan

malam-malammu dihiasi

zikir, tadarus

lunak mulus suara anak-anak

mengalun Mukjizat Rasul

al-Quran senyumnya melebar

rohnya tenang

menyambut alunan zikir para bilal para imam para makmum

sujud bersama menghadap Illahi


Ramadhan

antara bulan istimewa

meriahmu dengan

Lailatul Qadar

menjadi hajat

setiap insan yang

meggantung hasrat redha-Mu


Ramadhan

aku berselingkuh

bersama-samamu sepanjang bulan

muga tenang jiwa

lapang dada

waras aqli

mentafsir keajaiban

dan kemuliaan hatimu


dan aku

setabah karang yang

dirempuh ombak tsunami

tanpa keluh

tanpa kesah

bersedia menanti

di hadapan

menunggu timbangan mizan.


Marhaban Ya Marhaban

Ya Ramadhan!


Tiada ulasan: